PESAN UNTUK SELURUH ORANG TUA,,,!!! INILAH CARA MENGATASI STEP / STUIP / KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA ANDA,,,,



Untuk mencegah beberapa hal yg tidak diinginkan, disarankan supaya orangtua sesegera mungkin berikan pertolongan pertama begitu tahu si kecil mengalami kejang demam.

Kemudian, janganlah tunggulah waktu lagi bawa segera si kecil ke dokter atau klinik terdekat. Janganlah terpaku cuma pada lamanya kejang, tak tahu hanya beberapa detik atau demikian menit. Dengan demikian, si kecil bakal memperoleh penanganan lebih lanjut yang tepat dari para ahli. Biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas, sekalian membekali obat untuk menangani kejang serta antikejang. “Sebagai pertolongan pertama, tidak usah membawanya segera ke rumah sakit lengkap yang letaknya relatif lebih jauh karena bisa-bisa si kecil mendapat risiko yang lebih berbahaya akibat lambat memperoleh pertolongan pertama. ”

Selain itu, bila kejang demam tak segera memperoleh penanganan semestinya, si kecil juga terancam akan terserang retardasi mental. Pasalnya, kejang demam dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel otak anak. Jadi, bila kejang itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama, jadi kemungkinan beberapa sel yang rusak juga bakal makin banyak. Bukanlah mustahil tingkat kecerdasan anak bakal menurun drastis serta tak dapat lagi berkembang secara optimal.

Bahkan juga beberapa masalah kejang demam dapat menyebabkan epilepsi pada anak. Yang tidak kalah penting, begitu anaknya terkena kejang demam, orang tua juga harus ekstra hati-hati. Soalnya, dalam satu tahun pertama sesudah kejadian, kejang sama atau malah yang lebih hebat berpeluang terulang kembali.
Untuk mengantisipasinya, sediakanlah obat penurun panas serta obat antikejang yang telah diresep-kan dokter anak. Walau begitu, orangtua jangan kelewat cemas. Karena dengan penanganan yang tepat serta segera, kejang demam yang berlangsung beberapa waktu biasanya tidak menyebabkan masalah manfaat otak.

CIRI-CIRI KEJANG

Tentu saja dalam hal semacam ini orang tua harus dapat membaca ciri-ciri seorang anak yang terserang kejang demam. Salah satunya :

ke-2 kaki serta tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat serta kejang-kejang selama 5 menit. bola mata berbalik ke atas

– gigi terkatup
– muntah
– tidak jarang si anak berhenti napas sejenak.
– pada sebagian kasus tak dapat mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
– pada masalah berat, si kecil sering tidak sadarkan diri. Adapun intensitas saat kejang juga sangatlah bervariasi, dari sebagian detik hingga puluhan menit.

TIPS ATASI KEJANG DEMAM

Berikut sebagian penjelasan tentang kejang serta demam pada anak : . Suhu tubuh normal anak sekitar antara 36-37 C. Si kecil dinyatakan demam apabila temperatur badannya yang diukur lewat mulut/telinga tunjukkan angka 37, 8 C ; lewat rektum 38 C, serta 37, 2 C lewat ketiak. Sebelum semakin tinggi, segera beri obat penurun panas. .

Orang tua janganlah begitu mudah menyampaikan seorang anak demam atau tidak hanya dengan menempelkan punggung tangannya di dahi anak. Cara ini jelas tak akurat karena sangat dipengaruhi oleh kepekaan serta suhu badan orang tua sendiri.

Termometer air raksa dipercaya merupakan cara yang paling tepat untuk mengukur suhu tubuh. Pengukuran suhu tubuh bakal lebih akurat apabila termometer tersebut diletakkan di rongga mulut atau rektum/anus di banding ketiak.

Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin coba bersikap tenang. Sikap cemas cuma bakal bikin kita tidak tahu harus berbuat apa yang mungkin saja saja bakal membuat penderitaan anak tambah parah.

Janganlah pakai alk0h0l atau air dingin untuk menurunkan suhu badan anak yang sedang demam. Penggunaan alk0h0l sangat berpeluang mengakibatkan iritasi pada mata serta intoksikasi/keracunan.
Lebih aman gunakan kompres air biasa yang ditempatkan di dahi, ketiak, serta lipatan paha. Kompres ini bertujuan menurunkan suhu di permukaan badan. Turunnya suhu ini diharapkan berlangsung karena panas tubuh dipakai untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang mencolok justru tak disarankan.

Jangan coba-coba memberi aspirin atau jenis obat lainnya yang mengandung salisilat karena diduga bisa menyebabkan sindroma Reye, sejenis penyakit yang termasuk langka serta mempengaruhi kerja lever, d4rah, serta otak.

Setelah anak benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum serta konsumsi makanan berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Dapat berupa juice, susu, teh, serta minuman lainnya. Dengan demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi dapat cepat tergantikan.

Janganlah selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut serta pakaian tebal serta tertutup justru bakal meningkatkan suhu badan serta menghalangi penguapan. Baju ketat atau yang mengikat terlalu kencang sebaiknya ditanggalkan saja.

YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA

Segera beri obat penurun panas demikian suhu badan anak melalui angka 37, 5 C.
Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil). Janganlah kompres dengan air dingin, karena bisa menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak pada suhu panas badan si kecil dengan kompres dingin tadi.

Agar si kecil tak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang ada dekat anak. . Tidak perlu menahan mulut si kecil supaya terus terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya. . Miringkan posisi tubuh si kecil supaya penderita tak menelan cairan muntahnya sendiri yang dapat mengganggu pernapasannya.

Janganlah memberi minuman/makanan segera setelah berhenti kejang karena cuma bakal berpeluang bikin anak tersedak.

KEJANG TANPA DEMAM

Penyebabnya bermacam-macam. Yang penting, jangan sampai berulang serta berjalan lama karena bisa merusak sel-sel otak. Menurut dr. Merry C. Siboro, Sp. A, dari RS Metro Medical Centre, Jakarta, kejang yaitu kontraksi otot yang berlebihan di luar kehendak.

“Kejang-kejang kemungkinan dapat berlangsung apabila suhu badan bayi atau anak terlalu tinggi atau bisa juga tanpa ada disertai demam. ”

Kejang yang disertai demam dimaksud kejang demam (convalsio febrilis). Biasanya disebabkan ada satu penyakit pada badan si kecil. Contoh, demam tinggi disebabkan infeksi saluran pernapasan, radang telinga, infeksi saluran cerna, serta infeksi saluran kemih. Sedangkan kejang tanpa ada demam adalah kejang yang tidak disertai demam. Juga banyak terjadi pada anak-anak.

BISA DIALAMI SEMUA ANAK

Kondisi kejang umum terlihat dari tubuh sebagai kaku serta bola mata berbalik ke atas. Keadaan ini biasa dimaksud step atau kejang toniklonik (kejet-kejet). Kejang tanpa ada demam dapat dialami seluruhnya anak balita. Bahkan bayi baru lahir.

Umumnya karena ada kelainan bawaan yang mengganggu manfaat otak hingga bisa mengakibatkan timbulnya bangkitan kejang. Bisa juga disebabkan trauma lahir, ada infeksi-infeksi pada saat-saat terakhir lahir, proses kelahiran yang sulit hingga sebagian oksigen tidak masuk ke otak, atau menanggung derita kepala besar atau kecil.

Bayi yang lahir dengan berat diatas 4. 000 gr bisa juga berisiko alami kejang tanpa ada demam pada saat lewat saat neonatusnya (28 hari setelah dilahirkan).

“Ini biasanya disebabkan ada riwayat ibu menderita diabetes, hingga anaknya alami hipoglemi (ganggguan gula dalam d4rah). Dengan demikian, tidak demam juga, dia dapat kejang. ”

Selanjutnya, si bayi dengan masalah hipoglemik akibat kencing manis ini bakal rawan pada kejang. “Contohnya, telat di beri minum saja, dia segera kejang. ” Uniknya, bayi prematur malah jarang sekali menanggung derita kejang. “Penderitanya lebih banyak bayi yang cukup bln.. Disangka karena sistem sarafnya telah sempurna hingga lebih rawan dibanding bayi prematur yang memanglah belum sempurna. ”

JANGAN SAMPAI TERULANG

Penting diperhatikan, apabila anak pernah kejang, ada kemungkinan dia dapat kejang lagi. Walau sebenarnya, kejang tidak bisa dilewatkan berulang selain juga tidak bisa berlangsung lama atau kian lebih 5 menit. Apabila berlangsung bisa membahayakan anak.

Masalahnya, setiap saat kejang anak alami asfiksi atau kekurangan oksigen dalam d4rah. “Setiap menit, kejang dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel pada otak, karena terhambatnya aliran oksigen ke otak.
Bayangkan apa yang terjadi apabila anak bolak-balik kejang, berapakah ribu sel yang akan rusak? Tidak ada aliran oksigen ke otak ini dapat menyebakan sebagian sel-sel otak alami kerusakan.

”Kerusakan di otak ini bisa mengakibatkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan juga retardasi mental. Oleh karenanya, pada anak yang pernah kejang atau memiliki bakat kejang, sebaiknya orang tua selalu memantau supaya jangan terjadi kejang berulang.

DIMONITOR TIGA TAHUN

Risiko berulangnya kejang pada anak-anak, biasanya tergantung pada type kejang dan ada atau tidaknya kelainan neurologis berdasar pada hasil EEG (elektroensefalografi). Diantara bayi yang mengalami kejang neonatal (tanpa ada demam), bakal terjadi bangkitan tanpa ada demam dalam 7 th. pertama pada 25% masalah. Tujuh puluh lima % di antara bayi yang alami bangkitan kejang itu akan jadi epilepsi.
Harus diusahakan, dalam tiga th. setelah kejang pertama, jangan ada kejang berikut.

Dokter bakal mengawasi selama tiga th. sesudahnya, setelah kejang pertama datang. Apabila dalam tiga th. itu tidak ada kejang lagi, walau hanya dalam beberapa detik, jadi untuk selanjutnya anak tersebut memiliki prognosis baik. Berarti, tak terjadi kelainan neurologis serta mental.

Namun, bagaimanakah jika setelah diobati, ternyata di th. kedua berlangsung kejang lagi? “Hitungannya harus diawali lagi dari th. pertama. ”Pokoknya, jangka waktu yang dianggap aman untuk monitoring yaitu sepanjang tiga th. setelah kejang.

Jadi, selama tiga th. setelah kejang pertama itu, si anak mesti bebas kejang. Anak-anak yang bebas kejang selama tiga th. itu serta sesudahnya, biasanya bakal baik serta sembuh. Kecuali pada anak-anak yang memang sejak lahir telah mempunyai kelainan bawaan, semisal kepala kecil (mikrosefali) atau kepala besar (makrosefali), dan bila ada tumor di otak.

RAGAM PENYEBAB

“Kejang tanpa demam dapat berasal dari kelainan di otak, bukanlah berasal dari otak, atau aspek keturunan, ” penjabarannya satu per satu dibawah ini.

* Kelainan neurologis Setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu manfaat otak dapat menimbulkan bangkitan kejang.

Contoh, akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perd4rahan di otak, atau kekurangan oksigen dalam jaringan otak (hipoksia).

* Bukan neurologis Dapat dikarenakan masalah elektrolit d4rah disebabkan muntah serta diare, gula d4rah rendah disebabkan sakit yang lama, kurang konsumsi makanan, kejang lama yang dikarenakan epilepsi, masalah metabolisme, masalah peredaran d4rah, keracunan obat/zat k!mia, alergi serta cacat bawaan.

* Faktor keturunan Kejang disebabkan penyakit lain seperti epilepsi biasanya datang dari keluarga yang mempunyai kisah kejang demam sama. Orangtua yang pernah mengalami kejang sewaktu kecil baiknya waspada karena anaknya berisiko tinggi mengalami kejang yang sama.

WASPADAI DI BAWAH 6 BULAN

Orang tua harus waspada apabila anak sering kejang tanpa demam, terlebih di bawah usia 6 bln., Karena kemungkinannya untuk menderita epilepsi besar.

Masalahnya, kejang pada anak dibawah 6 bln., terlebih pada masa neonatal itu berbentuk khas. “Bukan cuma seperti toniklonik yang sampai kini kita kenal, namun juga dalam bentuk gerakan-gerakan lain. Contoh, matanya juling ke atas lalu bergerak-gerak, bibirnya kedutan atau tangannya seperti tremor.
Dokter biasanya waspada, namun bila kejangnya terjadi dirumah, biasanya tidak sering ibu yang ngeh. ” Itulah penyebab, orang tua harus memerhatikan betul kondisi bayinya.

MENOLONG ANAK KEJANG

Jangan cemas, segera longgarkan pakaiannya serta terlepas atau buang seluruhnya yang menghambat saluran pernapasannya. Jadi bila sedang makan mendadak anak kejang, atau ada sesuatu di mulutnya waktu kejang, segera keluarkan.

Miringkan tubuh anak karena biasanya anak yang sedang kejang keluarkan cairan-cairan dari mulutnya. “Ini sebenarnya air liur yang banyak jumlahnya karena saraf yang mengatur kelenjar air liur tidak terkontrol lagi. Bila sedang kejang, kan, saraf pusatnya terganggu. Bukan hanya air liur, air mata juga dapat keluar. ” Manfaat memiringkan badan adalah agar cairan-cairan ini langsung keluar, tak menetap di mulut yang jadi berisiko menyumbat saluran napas serta jadi parah situasi.

Janganlah mudah percaya bahwa meminumkan kopi pada anak yang sedang kejang dapat langsung menghentikan kejang itu. “Secara medis, kopi tidak bermanfaat untuk menangani kejang. Kopi malah bisa mengakibatkan tersumbatnya pernapasan apabila diberikan waktu anak alami kejang, yang jadi dapat mengakibatkan kematian. ”

Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat, jangan sampai otak kelamaan tidak memperoleh oksigen. “Usahakan lama kejang tidak lebih dari tiga menit. Siapkan obat antikejang yang disarankan dokter bila anak memanglah pernah kejang atau punya riwayat kejang. ”

PENATALAKSANAAN

Penatalaksaan kejang mencakup :
1. Penanganan waktu kejang* Hentikan kejang : Diazepam dosis awal 0, 3 – 0, 5 mg/kgBB/dosis IV (Suntikan Intra Vena) (perlahan-lahan) atau 0, 4-0, 6mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA. Apabila kejang belum bisa teratasi bisa diulang dengan dosis yang sama 20 menit lalu.

* Turunkan demam : Anti Piretika : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut) diberikan 3-4 kali satu hari.
Kompres ; suhu 39º C dengan air hangat, suhu 38º C dengan air umum.

* Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai sama indikasi dengan penyakit dasarnya.

* Penanganan sportif yang lain meliputi : bebaskan jalan nafas, pemberian oksigen, memberi keseimbangan air serta elektrolit, pertimbangkan keseimbangan tekanan d4rah.

2. Pencegahan Kejang* Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam sederhana dengan Diazepam 0, 3 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut) serta anti piretika ketika anak menderita penyakit yang disertai demam.

* Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam vaproat 15-40 mg/KgBB/dosis PO (per oral/melalui mulut) dibagi dalam 2-3 dosis.

ANAK EPILEPSI HARUS KONTROL SETIAP 3 BULAN

Mereka yang berisiko menderita epilepsi yaitu anak-anak yang lahir dari keluarga yang memiliki kisah epilepsi. Terkecuali juga anak-anak dengan kelainan neurologis sebelum kejang pertama datang, baik dengan atau tanpa ada demam.

Anak yang kerap kejang memanglah berpotensi menderita epilepsi. Namun janganlah cemas, anak yang menderita epilepsi, kecuali yang lahir dengan kelainan atau masalah pertumbuhan, dapat tumbuh serta berkembang seperti anak-anak yang lain. Prestasi belajar mereka tak kalah dengan anak yang normal.
Jadi, kita tidak perlu mengucilkan anak epilepsi karena dia dapat berkembang normal seperti anak-anak yang lain. “Yang penting, ia tertangani dengan baik. Biasanya bila anak itu sering kejang, dokter bakal berikan obat yang dapat menjaganya agar jangan sampai kejang lagi.

Pada anak epilepsi, fokus perawatannya adalah jangan sampai terjadi kejang lagi. Untuk itu, perlu kontrol, sekurang-kurangnya setiap 3 bln. supaya monitoring dari dokter jalan terus. ”


0 Response to "PESAN UNTUK SELURUH ORANG TUA,,,!!! INILAH CARA MENGATASI STEP / STUIP / KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA ANDA,,,,"

Posting Komentar